Ruang Kantor dan Pertemuan Sudirman SCBD Masih Jadi Incaran

Siapa, yang tidak kenal dengan nama Jenderal Sudirman? Nama itu hampir ada disetiap jalan di Indonesia. Di Jakarta Jalan Sudirman, merupakan jalan utama ibukota.

Menurut Wikipedia, Jalan ini membentang sepanjang 4 KM dari Dukuh Atas, Tanah Abang, Jakarta Pusat sampai Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Jalan ini berada di perbatasan Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

Jalan ini merupakan kawasan 3 in 1 dan dilalui oleh TransJakarta Koridor 1 dan juga biasa di pakai untuk Car Free Day. Di jalan ini terdapat Wisma 46 (Gedung tertinggi di Indonesia), Jembatan Semanggi, Gelora Bung Karno dan kawasan Sudirman Central Business District (SCBD).

Disepanjang jalan itu, bertebaran gedung-gedung besar yang merupakan pusat bisnis dan pemerintahan. Didaerah pun demikian banyak jalan-jalan utama, yang memakai nama Sudirman. Tidak hanya untuk nama jalan, di Purwokerto pun kita kenal Universitas Jenderal Sudirman. Di jalan Dr. Saharjo, Tebet Jakarta selatan, kita mengenal Balai Sudirman, sebuah gedung serba guna mewah tempat berbagai acara digelar. Tidak hanya jalan, universitas dan meeting room Sudirman, ada banyak hal yang juga identik dengan pelekatan nama Sudirman.

Lokasi bisnis nomor satu di Jakarta, bahkan di Indonesia, adalah kawasan bisnis terpadu atau central business district (CBD) Sudirman. Kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) merupakan area perkantoran bergengsi di Jakarta. Harga sewa kantor di daerah ini cukup tinggi.

Betapa tidak, harga pasar untuk lahan dan propertinya merupakan termahal, dan paling diincar. Tidak saja oleh para investor, dan pengembang papan atas nasional, melainkan juga asal mancanegara.

Presiden Direktur Sequis Tower Dougie Crichton mengatakan, penawaran untuk sewa ruang kantor sudah dilakukan sejak 2 tahun yang lalu. Hingga Februari 2017 pihaknya telah mengantongi konfirmasi pra-komitmen dari penyewa sebanyak 30% dari okupansi yang tersedia.

Crichton mengatakan, untuk rate harga sewa ruang kantor yang dibanderol sebesar Rp 450.000 per meter persegi. Angka tersebut terbilang cukup tinggi untuk rate penyewaan sebuah kantor.

Penelitian dari Colliers International Indonesia menyebutkan, hingga kini suplai atau persediaan area perkantoran di Jakarta mencapai lebih dari enam juta meter persegi.

Perusahaan konsultan properti, Colliers International, menyatakan Jalan Sudirman, Jakarta, masih akan menjadi primadona di antara kawasan bisnis lainnya. Saat ini, 13 proyek pembangunan perkantoran baru telah diluncurkan di kawasan tersebut. “Sebanyak 41,1 persen perkantoran baru akan dibangun di Sudirman hingga 2018,” tutur Kepala Peneliti Colliers International, Ferry Salanto.

Adapun ruang perkantoran virtual tambahan yang bisa dipasok kawasan Sudirman 854.000 meter persegi, paling tinggi di antara lima wilayah CBD lainnya.